Dolar Australia (AUD) melanjutkan penurunan beruntunnya terhadap Dolar AS (USD) untuk 4 hari berturut-turut, menyusul data Indeks Harga Konsumen (IHK) kuartal ketiga Australia yang lebih rendah dari prakiraan yang dirilis pada hari Rabu. Namun, penurunan AUD dapat ditahan karena sentimen hawkish seputar Reserve Bank of Australia (RBA) mengenai prospek kebijakannya.
Biro Statistik Australia melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) naik hanya 0,2% dari kuartal ke kuartal di kuartal ketiga, turun dari 1,0% di kuartal sebelumnya dan sedikit di bawah 0,3% yang diantisipasi. IHK bulanan naik 2,1% dari tahun ke tahun di bulan September, berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 2,3% dan turun dari angka 2,7% di bulan Agustus.
Dolar AS mengalami sedikit koreksi ke bawah karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tipis. Namun, penurunan USD mungkin terbatas, dengan kehati-hatian pasar yang masih ada karena ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS yang akan datang dan antisipasi terhadap rilis data ekonomi AS.
Para pedagang kemungkinan akan mengamati rilis angka-angka awal Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga AS dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Oktober, karena hal ini dapat memberikan informasi penting mengenai waktu dan laju penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Intisari Penggerak Pasar Harian: Dolar Australia Melemah Menyusul Data Inflasi yang Suram
- Data ekonomi AS yang positif dari minggu lalu mengindikasikan berlanjutnya ketahanan ekonomi. Hal ini mendukung sentimen pemangkasan suku bunga nominal oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan November. Menurut CME FedWatch Tool, terdapat probabilitas 98,4% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed di bulan November, tanpa ekspektasi penurunan sebesar 50 basis poin yang lebih besar.
- IHK Australia turun menjadi 2,8% tahun ke tahun dari sebelumnya 3,8%, menandai level terendah sejak Triwulan-I 2021 dan berada di bawah prakiraan pasar sebesar 2,9%.
- Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan pada hari Selasa bahwa Lowongan Kerja JOLTS mencapai 7,443 juta pada bulan September, turun dari 7,861 juta pada bulan Agustus dan jauh dari ekspektasi pasar sebesar 7,99 juta.
- Reserve Bank of Australia mengisyaratkan bahwa tingkat suku bunga saat ini sebesar 4,35% cukup ketat untuk memandu inflasi kembali ke kisaran target 2%-3% sambil terus mendukung ketenagakerjaan. Akibatnya, penurunan suku bunga di bulan November tampaknya tidak mungkin terjadi.
- Kepercayaan Konsumen Australia dari ANZ-Roy Morgan turun ke 86,4 minggu ini, turun dari 87,5 minggu sebelumnya.
- Minggu lalu, Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco Mary Daly menyatakan dalam sebuah posting di platform media sosial X bahwa ekonomi jelas berada dalam posisi yang lebih baik, dengan inflasi yang turun secara signifikan dan pasar tenaga kerja yang kembali ke jalur yang lebih berkelanjutan.
- Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser menyoroti tingkat partisipasi tenaga kerja yang kuat di negara tersebut minggu lalu dan menekankan bahwa meskipun RBA bergantung pada data, RBA tidak terlalu terpaku pada data tersebut.
Analisis Teknis: Dolar Australia tetap di Atas 0,6550 dalam Saluran Menurun
AUD/USD diperdagangkan di dekat 0,6560 pada hari Rabu, dengan analisis grafik harian yang mengindikasikan bias bearish jangka pendek karena pasangan mata uang ini tetap berada di dalam saluran menurun. Namun, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 30, menandakan kondisi jenuh jual yang dapat menyebabkan koreksi naik.
Di sisi support, pasangan mata uang AUD/USD dapat menguji batas bawah saluran turun di sekitar 0,6520, diikuti oleh level psikologis 0,6500.
Untuk resistance, rintangan pertama terletak pada batas atas saluran turun di dekat 0,6590, dengan level psikologis 0,6600 di atasnya. Penembusan di atas level tersebut dapat membuka jalan bagi pasangan mata uang AUD/USD untuk mencapai Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari di 0,6619.
TERSEDIA :